

Kita
tidak pernah mengukur air mata, bahkan kita pun tidak dapat mengukur sebarapa
terlukanya seseorang yang jrang menagis atau bahkan tidak pernah menapakkan air
matanya,sehingga sering kali kita dengar ungkapkan “menangis dalam
hati”.menangis berhubungan dalam perasaan, yaitu ‘meggelitik’ sisis emosional
dari seseorang.
Sayang
sekali jika kita menumpahkan air mata hanya karna memikirkan masalah duniawi
saja,padajal masa depan kita yang paling hakiki adalah kehidupan di
AKHIRAT.Oleh karna itu,pandai-pandai membedakan antara tangisan orang-orang
yang benar-benar bertaubat air mata dapat memetes bulan karma perasaan sedih
melainkan karna menyadari betapa dirinya begitu kecil saat berhadapan dengan
‘Sang Khalik’.separti di jelaskan dalam firman Allah SWT : dan apabila di
bacakan kepada mereka ayat-ayat Tuhan yang pemurah,mereka tunduk sujud dan
menangis.(QR.Maryam (19): 58).
Maka
dari itu islam lebih cenderung mengajarkan kepada umatnya untuk menangis dan
mengeluarkan air mata dari pada tertawa sampai terbahak-bahak atau mengeluarkan
suara yang keras,paling tinggi rasullah SAW hnya tersenyum tanpaklah gigi-gigi
beliau.A’isyah berkata ‘’sekali saja aku tidak pernah melihat Rassullah SAW
berlebih-lebihan saat kulit telak mulutnya.tawa beliau hanyalah berupa
senyuman.”(HR AL-Bukhari,muslim,Abu Daud,Al-Baghwi and Ahmad) .
Ketika
menangis karena kehilangan sesuatu atau orang yang paling di cintai,Rasullulah
SAW mencontohkan ketika di sertai dengan sedu-sedan dan suara meraung-raung,Air
mata hanya menetes dari kedua mata beliau dan di dada beliau terdener sepeti
ada yang mendindih..hal ini di gambarkan dengan Dalam hadist riwayat Abdullah
ibn Al-syakhir,dia berkata, “aku mendatangi Rasullullah SAW,dan dari dalam
tubuh beleau ada suara yang mendidih karena menengis” .
Rasulullah
bukannya tidak prnah menangis.ketika ibrahim putra biliau wafat,mata beliau
jaga berlinang air mata ungkapkan rasa dan sayang beliau kepada ibrahim.beliau
juga menangis takkala melihat slah satu
seorang putri beliau yang hatinya sedang terguncang.beliau menangis
ketika utsman ibn mazh’un meninggal dinia.beliau juga menangis takkala ada
gerhana matahari dan saat melaksankan salat gernhana .beliau juga menangis
takkala dududk di dekat kuburan salah satu seorang putri beliau dan terkadang
beliau menangis Saat mendirikan salat
malam.Ini tidak berarti rasullullah SAW melarang kita untuk tertawa,ini juga
tidak berrti agama mengjarkan kesedihan dan duka lara.Akan tetapi agama,
mangajarjan adanya keseimbangan antara tertwa dan menangis.
Sering
kita mendengar ada sebagian orang yang sulit untuk menangis, apakah hati mereka
telah membatu atau karena sulit menangis karena kesedihan yang dia rasakan
sangat dalam ,sehinggah menyebabkan air mata nya tak bias keluar karena telah
terkuras habis.Hati dan akal membatu yang membantu adalah membantu
persoalan.hati dan pikiran yang mampu menyebabkan sulit menangis bukan karena persoalan dan dan dula lara yang telah
di alaminya.
Alangkah
bahagia nya jika kita menangis bukan karena kehikangan barang atau di tinggak
pergi orang yang kita cintai tetapi, menangis mebuat jiwa kita halus dan
penyayang menjadi sabar dan kuat.Tangisan akn melatih kelembutan hati dan
perasaan ,melatih kecerdasan emosi dan cinta kasih.
Rasulullah
SAW bersabda “tiada pelupuk mata yang tergenangi oleh air mata melainkan pasti
di haramkan jazadnya dari neraka,dan tiada air mata yang mengalirkan pada pipi
melainkan akan di hapuskan dari padanya suatu kotoran dan kehinaan.dan apbila
ada seorang di antara umat yang menangis niscaya mereka akan di rahkmati.tiada
suatu amal pun kecuali bernilai seprti kadar dan timbangannya keculi tetesan
air mata,sesungguhnya air mata itu dapat memadamkan samudra api neraka.”
Mari
kita maknai tangisan dengan ketulusan hati,dan kelapangan dada, tangisan
merupakan bahasa ineversal yang di pahami semua orang yang punya hati nuarani.
“ungkapkan
lah perasaan kamu lewat tangisan dan menangis lah sekuat-kuat nay agar hatimu
mersa lebih tenang dan jangan pernah takut untuk menangis”
0 komentar:
Posting Komentar